Spry: Software Penjadwalan Tambang

SPRY: Sistem Penjadwalan Tambang

Penjadwalan dan pengangkutan tambang modern tidak pernah lebih cepat, lebih kuat atau lebih intuitif. Mengurangi waktu tunggu yang mahal dengan beberapa perangkat lunak penambangan tercanggih di dunia. Spry cocok untuk open-cut atau underground di berbagai komoditas, dengan kemampuan untuk menerima semua paket data perencanaan tambang modern.

Alat Pelaporan dan Analisis Kelas Dunia

Visualisasi 3D

Lakukan penjadwalan tambang dan visualisasi pengangkutan 3D dengan output animasi tanpa mengurangi kualitas atau kecepatan

Kustomisasi Penuh

Menghasilkan pemodelan biaya pengangkutan & pendapatan yang sepenuhnya dapat disesuaikan untuk membandingkan dan mengoptimalkan rencana tambang Anda

Harga Kompetitif

Nikmati harga yang kompetitif dan struktur lisensi yang nyaman

Akurasi Tinggi

Memanfaatkan arsitektur multi-inti 64-bit yang dioptimalkan untuk memproses situs tambang terbesar, dengan akurasi tertinggi

Otomatisasi

Rencanakan pembuatan tahap secara otomatis

Mudah Digunakan

Belajar menggunakan Spry dengan cepat karena antarmuka pengguna yang user-friendly

Our Partner

Kami Siap Membantu

Hemat waktu dan biaya
dengan menggunakan perangkat lunak tambang tercanggih di dunia.

[CF7_DemoRequest]

TESTIMONIALS

Trusted by

Some clients that we developed products for expanded into new markets with measurable success. Let’s get
you on that list.

Speak with an Specialist

Book a complimentary consultation with an experienced product specialist.
Schedule a meeting today.

Frequently Asked Questions

dr. Ishak Suryawan – Melihat Lebih Luas

Ketika masih anak-anak, adakah cita-cita yang ingin Anda wujudkan saat dewasa? Sebagian besar dari kita tentu punya. Tapi menariknya, cita-cita dan impian kita berubah seiring kita tumbuh dewasa. Menghabiskan masa kecilnya di Jogja dan Jawa Tengah, Konsultan Medis Mitrais, Ishak Yunanto Suryawan, bercita-cita untuk berkarir sebagai dokter.

Saat di sekolah, Ishak menemukan ketertarikan lain dalam menulis dan kemudian bergabung dengan Klub Jurnalistik di sekolah dan kuliah. Dengan kerja keras, dia berhasil masuk dan lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada yang ternama dan berada di jalur yang tepat untuk mencapai mimpinya menjadi dokter. Tetapi dia tidak pernah melupakan minatnya untuk menulis.

Perlahan Ishak menyadari bahwa tujuan hidupnya berubah. Semua dokter, tentu memiliki keinginan untuk meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup pasien, tak terkecuali dirinya. Akan tetapi, dia melihat bahwa saat ini ada cara lain untuk melakukannya. Banyak rekan sejawatnya mencapai hal tersebut dengan merawat pasien secara langsung, tetapi Ishak percaya ada cara lain untuk membantu pasien dalam skala yang lebih besar. Dia berpikir akankah kemampuannya lebih baik digunakan dengan cara bekerja bersama fasilitas kesehatan untuk menemukan masalah dan memberikan solusinya, juga memperbaiki layanan kesehatan di skala lebih luas. Dengan membantu fasilitas kesehatan seperti klinik dan rumah sakit mencapai potensi mereka, mungkin dia dapat membantu mereka meningkatkan kualitas layanan yang pada akhirnya juga akan meningkatkan kesehatan masyarakat pada umumnya.

Pada tahun terakhirnya di Fakultas Kedokteran, Ishak menerima pekerjaan dari FK UGM sebagai penerjemah Bahasa Inggris dan asisten peneliti, dua pekerjaan yang banyak melibatkan penulisan. Setelah lulus dan menjadi dokter, dia langsung menerima tawaran sebagai peneliti penuh waktu untuk sistem layanan kesehatan primer dan manajemen rumah sakit. Selain berpraktik paruh waktu sebagai dokter di klinik, dia juga ditunjuk sebagai dosen junior untuk Biostatistik dan Kesehatan Masyarakat, hingga akhirnya bergabung dengan biro konsultansi manajemen rumah sakit di Bandung. Pekerjaan ini cukup menyita waktu dan menuntutnya untuk banyak bepergian, sehingga Ishak harus berhenti praktik sebagai dokter.

Selanjutnya, takdir membawa Ishak ke Mitrais dan dengan cepat dia dapat bersinergi dengan tim. Segera, dia ditawari posisi sebagai Konsultan Medis dan mulai bekerja bersama tim KMS Mitrais. Ambisi Ishak sebelumnya bukanlah pada perusahaan Spesialis IT seperti Mitrais, tetapi dia melihat potensi untuk terus berkontribusi di bidang layanan kesehatan.

Ungkap Ishak, “IT adalah salah satu aspek manajemen rumah sakit yang semakin krusial di masa moderen. Rumah sakit mulai mendigitalisasi data dan operasional mereka, juga berinvestasi pada alat penunjang canggih yang dilengkapi dengan kecerdasan buatan. Di sisi lain, pasien juga lebih melek teknologi dan ingin lebih terlibat dalam pengobatan dengan mendaftar secara online, atau melakukan pencarian di web mengenai tanda-tanda dan gejala penyakit mereka. Singkatnya, teknologi semakin penting dalam industri rumah sakit. Memiliki Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit yang ideal akan membantu rumah sakit mengoptimalkan potensi dan memberikan layanan kesehatan yang lebih baik untuk semua orang.”

Hal inilah yang membuat Ishak bergabung dengan Mitrais. Menjadi bagian dari tim KMS membuatnya dapat menggunakan kualifikasinya sebagai dokter untuk memahami dengan lebih baik masalah dan tantangan yang dihadapi tenaga medis setiap harinya dalam memberikan perawatan terbaik. Dia adalah “orang dalam” yang mampu menjadi titik temu antara dunia kedokteran dan IT serta memiliki kepercayaan dan keyakinan dari kedua sisi. Perannya di Mitrais juga memberinya kesempatan untuk terus belajar keahlian dan teknik baru dari anggota IT di timnya, yang tentu saja bermanfaat baginya.

Namun di sisi lain, hidup tidak hanya untuk bekerja. Lalu bagaimana Ishak beristirahat dari lingkungan yang kompleks dan teknis ini? Dia rutin berolahraga yoga dan pilates, juga menikmati waktu luangnya dengan mengajak anjingnya berjalan-jalan. Dia suka menghabiskan waktu di kedai kopi, tidak hanya untuk menikmati kopi, tetapi juga untuk bersantai dan mengisi ulang tenaga dengan menikmati suasana yang tenang.

Dia juga menikmati berkelana dan pekerjaannya di Mitrais memberinya banyak kesempatan untuk bepergian. Dia berkata, “Untungnya, menjadi konsultan memberi saya kesempatan berkeliling negeri membawa KMS ke rumah sakit di penjuru Indonesia, dari Sumatra hingga Papua. Saya selalu mencoba meluangkan waktu untuk mengunjungi tempat wisata atau pesiar singkat dari lokasi klien, jika jadwal memungkinkan.”

Berada di antara dua dunia yang kompleks antara kedokteran dan IT, pasti mudah untuk merasa terbebani dengan semua hal. Ishak berusaha tetap membumi dengan mengingat kutipan favoritnya dari chef dan penjelajah terkenal, Anthony Bourdain, “Hikmat adalah menyadari betapa kecil dan bodohnya saya, dan masih jauh jalan yang harus saya tempuh.”, yang terdengar seperti mantra hebat untuk kita terapkan.

Optimalkan Pendapatan Rumah Sakit dengan SIMRS

Peningkatan kualitas proses administrasi dan akurasi data rumah sakit turut menentukan tingkat pendapatan rumah sakit. Mitrais kembali menghadirkan seminar mengenai pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) untuk mengoptimalkan pendapatan rumah sakit yang berlangsung minggu lalu.

Pembayaran bukanlah satu-satunya cara untuk mengoptimalkan pendapatan rumah sakit. Pengelolaan administrasi yang berkualitas dan akurat dapat membantu rumah sakit mengoptimalkan pendapatan.

Achmad Fitri, Senior Sales Manager Mitrais, mengatakan, “Dengan implementasi SIMRS, rumah sakit dapat mengoptimalkan pendapatan rumah sakit agar tidak terbatas dari pembayaran pasien saja.”

Rumah sakit perlu meningkatkan kualitas proses administrasi. Seluruh proses administrasi rumah sakit, mulai dari pendaftaran pasien hingga tagihan, terutama pengelolaan tagihan dengan pihak asuransi kesehatan atau BPJS, harus dicatat dengan tepat dan akurat.

SIMRS membantu meningkatkan kualitas dan akurasi proses administrasi di rumah sakit, juga mengurangi beban biaya operasional rumah sakit. SIMRS menyediakan data pasien yang berkesinambungan mulai dari pendaftaran hingga pengelolaan tagihan. Fitur laporan dan dasbor membantu proses pengawasan sehingga mengurangi kesalahan dalam proses administrasi.

Dengan menggunakan SIMRS, pengelolaan administrasi rumah sakit, baik klinis maupun non-klinis, dan juga pengelolaan keuangan dapat dilakukan dengan lebih mudah dan cepat. SIMRS menyederhanakan administrasi pasien yang meliputi pengelolaan pendaftaran, farmasi, pembayaran tagihan pasien, hingga pengelolaan tagihan dengan pihak ketiga. Integrasi SIMRS dengan BPJS menyingkat proses pengurusan tagihan kepada pihak BPJS sehingga tidak hanya mengurangi beban administrasi rumah sakit, tetapi juga mengurangi waktu tunggu pasien. Peningkatan kualitas layanan rumah sakit tersebut tidak hanya meningkatkan kepuasan pasien, tetapi juga karyawan.

Sepanjang acara peserta tampak antusias menyambut penjelasan dari dr. Ishak Suryawan, Konsultan Mitrais, selaku pembicara pada seminar ini.

Berlangsung selama sehari, seminar ini dihadiri oleh peserta undangan dari rumah sakit yang berlokasi di Bekasi dan sekitarnya.

Manfaat E-Learning untuk Efisiensi dan Efektivitas Pelatihan

Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) adalah sebuah sistem informasi yang terintegrasi, yang disiapkan untuk menangani keseluruhan proses manajemen rumah sakit; mulai dari pemeriksaan dan tindakan terhadap pasien, rekam medis, apotek, gudang farmasi, penagihan, proses akuntansi, dan akhirnya pemantauan kinerja oleh manajemen rumah sakit. Salah satu tahapan dalam proses implementasi SIMRS adalah pelatihan penggunaan sistem.

Pelatihan merupakan salah satu tahap awal dalam rangkaian proses implementasi SIMRS dan sangat penting bagi kelancaran proyek secara keseluruhan. Seiring perkembangan teknologi, pelatihan tidak lagi hanya dilakukan secara konvensional dengan bertatap muka dalam kelas atau ruangan, tetapi kini dapat juga dilakukan secara mandiri melalui electronic learning (e-learning). Secara definisi, e-learning adalah suatu sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar. Metode ini memungkinkan peserta pelatihan untuk mempelajari materi-materi pelatihan yang tersedia tanpa harus bertatap muka secara langsung dan datang ke kelas.

Berikut beberapa manfaat yang didapatkan dengan menggunakan e-learning sebagai sarana pembelajaran atau pelatihan:

1. Fleksibilitas waktu dan tempat

Peserta dapat melakukan pelatihan secara mandiri di mana pun dan kapan pun karena e-learning dapat diakses melalui komputer, laptop, atau telepon genggam dengan koneksi internet. Dengan e-learning, peserta bebas menentukan di mana pelatihan atau proses belajar dilakukan, kapan akan mulai, kapan akan menyelesaikan, dan bagian mana dalam suatu modul yang ingin dipelajari terlebih dulu. Dengan kata lain, peserta pelatihan memegang kendali penuh atas proses pelatihan dan pembelajaran mereka. Hal ini sangat penting, mengingat peserta pelatihan biasanya juga memiliki tugas-tugas operasional di RS.

2. Cakupan peserta lebih luas

Metode pelatihan konvensional dalam kelas memiliki keterbatasan baik dari ketersediaan fasilitas maupun kapasitas ruangan. Akibatnya, jumlah peserta yang dapat mengikuti sesi pelatihan pun terbatas. Dengan e-learning, keterbatasan ruangan dan fasiltas tidak lagi menjadi masalah, sehingga cakupan peserta pelatihan menjadi lebih luas.

3. Kemudahan akses materi pelatihan

Sama halnya dengan metode pelatihan dan pembelajaran konvensional, metode pelatihan dan pembelajaran e-learning juga memiliki kurikulum ataupun panduan sederhana yang tersusun dari materi pelatihan dan pembelajaran yang terbagi dalam beberapa modul. Dengan e-learning, materi-materi tersebut dapat diakses kapan saja, di mana saja, menggunakan perangkat apapun yang mendukung, sehingga para peserta pelatihan dan pembelajaran memiliki keleluasaan dan fleksibilitas untuk berlatih dan belajar. Sebagian materi juga dapat disimpan secara offline sehingga dapat dipelajari tanpa harus menggunakan koneksi internet.

4. Fitur Pesan yang Interaktif

Pada e-learning tersedia fitur pesan yang dapat digunakan oleh peserta untuk berkomunikasi dengan pengajar mengenai hal-hal yang berkaitan dengan materi pelatihan dan pembelajaran. Fitur ini memfasilitasi komunikasi dua arah yang biasanya terjadi dalam metode pelatihan konvensional di mana peserta dapat bertanya atau berdiskusi secara langsung dengan pembawa materi pelatihan.

5. Evaluasi peserta

Pada e-learning dapat disediakan fitur kuis yang dapat digunakan untuk mengevaluasi apakah peserta sudah mendalami materi dengan baik atau belum. Pada kuis juga terdapat jawaban yang benar, sehingga peserta dapat memahami penggunaan sistem dengan lebih baik. Evaluasi ini sangat penting untuk memastikan bahwa peserta memang sudah siap menggunakan sistem.

Dengan manfaat seperti di atas, e-learning dapat meningkatkan efektivitas serta efisiensi waktu dan biaya bagi peserta pelatihan. Peserta pelatihan tidak perlu menghabiskan waktu dan biaya untuk pergi ke suatu lokasi hanya demi menghadiri pelatihan. Tidak kalah penting, peserta memiliki fleksibilitas untuk berlatih dan belajar kapan pun, di mana pun, dan menggunakan perangkat apapun. Karena itu, e-learning dapat dijadikan salah satu bahan pertimbangan dalam menentukan penyedia layanan SIMRS.

Ada baiknya RS bekerja sama dengan vendor yang mempunyai fasilitas pembelajaran elektronik yang komprehensif dan mudah diakses, yang juga menyediakan jalur komunikasi antara peserta dan pemberi materi pelatihan. Vendor juga harus dapat berkoordinasi dengan baik dan berkomitmen untuk memberikan layanan jangka panjang bagi RS.

Interoperabilitas Sebagai Landasan Sistem Informasi Medis yang Efektif

Perkembangan teknologi saat ini telah tersebar ke seluruh aktivitas industri, ilmiah, perdagangan, hingga sosial. Akan tetapi, perkembangannya di bidang medis dan sektor rumah sakit masih terbatas, sehingga tenaga medis, pengelola rumah sakit, dan politikus mempertanyakan apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan hasil, produktivitas, akurasi teknologi, dan apa manfaat teknologi dalam bidang ini.

Tidak adanya otomatisasi dalam pengelolaan laju informasi antar semua area klinis maupun perawatan medis berperan besar atas tingginya biaya kesehatan. Adanya catatan medis yang dapat dengan mudah dibagikan, membantu sistem informasi laboratorium untuk menerima permintaan tes dan mengirimkan hasil tes secara elektronik, serta dapat terhubung ke sistem penagihan dan keuangan. Otomatisasi ini dapat memberikan banyak keuntungan, baik kepada rumah sakit maupun pasien.

Hal ini dikenal sebagai interoperabilitas, yang pada dasarnya berarti “kemampuan dua sistem/komponen atau lebih untuk bertukar informasi dan menggunakan informasi tersebut.” Keuntungan terbesar dari sistem dengan interoperabilitas adalah mereka dapat dihubungkan satu sama lain, dengan sedikit konfigurasi dan tanpa pemrograman.

Sistem tagihan menerima informasi secara otomatis, sistem stok farmasi dapat menelusuri penggunaan obat-obatan dan stok persediaan, dan masing-masing sistem dapat mengirimkan informasi yang dibutuhkan agar Rekam Medis Elektronik tetap komprehensif.

Hingga saat ini, biaya masih menjadi masalah utama untuk pengembangan sistem interoperabilitas. Industri kesehatan di Amerika Serikat pun enggan melakukan otomasi dikarenakan faktor biaya. Meskipun sudah ada kemajuan besar dalam standar interoperabilitas, misalnya HL-7 dan DICOM yang mendasari interoperabilitas sistem, implementasinya masih lambat.

Namun Mitrais yakin hal ini akan segera berubah karena telah tercapainya kesepakatan di seluruh rumah sakit mengenai standar-standar tersebut. Sistem medis Mitrais dikembangkan berdasarkan pada standar yang bertujuan untuk meraih interoperabilitas secara maksimal.

Sistem tersebut harus mampu menyediakan dan atau menggunakan informasi sesuai standar sintaksis dan semantik. Contohnya, ketika seorang dokter memesan pemeriksaan laboratorium, sistem laboratorium yang biasanya memberikan hasil tes dalam bentuk tercetak harus mampu mengirimkan hasil tes langsung ke Rekam Medis Elektronik pasien. Kedua sistem harus berkomunikasi dengan bahasa yang sama dan dalam format yang sama, sehingga mengurangi kesalahan entri data dan mempercepat pengiriman hasil.

Saat ini, kerjasama tentang interoperabilitas di tingkat teknis antara penyedia sistem informasi dan produsen peralatan medis dari mana data diperoleh semakin meningkat. Sebagian besar alat penunjang medis yang baru telah memenuhi standar. Mitrais bahkan sedang membangun antarmuka HL-7 untuk beberapa perangkat tersebut.

Jadi, mengapa diperlukan sistem yang interoperabel? Sederhananya, ada beberapa keuntungan: yang pertama menyangkut sistem-sistem yang beroperasi pada cloud environment. Cloud computing mencakup infrastruktur, platform teknologi, dan perangkat lunak sebagai layanan untuk pengguna melalui internet.

Sebagai contoh, apabila Mitrais menyediakan sistem medis di cloud, rumah sakit dapat memilih untuk menggunakan versi cloud dari software keuangan dan tagihan dari SAP. Sistem medis Mitrais harus dapat beroperasi dengan sistem keuangan/tagihan di mana pun berada.

Keuntungan lain dari interoperabilitas adalah tidak diperlukannya lagi pelatihan yang biasanya diberikan saat ada sistem baru yang digunakan. Pengguna sistem hampir tidak membutuhkan pelatihan karena, apabila sistem diatur dengan benar, interoperabilitas bersifat transparan.

Mitrais berpartisipasi aktif dalam diskusi mengenai interoperabilitas, memantau industri, mempelajari standar-standar yang digunakan, dan memasukkaninteroperabilitas ke dalam rencana pengembangan kami beserta aspek-aspek lain yang dibutuhkan di bidang software sebagai layanan.

Mitrais berkomitmen untuk memberikan pendekatan berbiaya efektif untuk pengembangan interoperabilitas dan terus berupaya untuk memberikan software open source middleware dengan modul interoperabilitas.

Hubungi Kami